Energi Tuhan

Manusia, senantiasa memiliki sepasang hal, positif (+) dan negatif (-) … Leburan keduanya dengan komposisi yang tepat menghasilkan netral (0).

Menetralisir, Meng-nol-kan diri, dengan cara yang tepat, acap menjadi jalan untuk membuat komposisi energi positif dan negatif dalam diri kita menjadi pas.

Tuhan, adalah sebentuk Energi, yang tidak mempunyai definisi Positif (+) atau negatif (-) karena, Tuhan justru merupakan sumber dari segala energi, atau disebut pula sebagai Maha Energi karena energi yang dimiliknya tiada berbatas. Walau begitu, Ia senantiasa berpegang teguh pada komitmen yang Ia ucapkan kepada diriNya sendiri dan di publish dalam berbagai kitab.

Pengkotak-kotakan energi terjadi, begitu energi dari sumber energi tersebut didistribusikan menjadi energi2 lain yang (pastinya jauh lebih kecil) jumlahnya begitu banyak.

Contoh:
– Energi yang kita kenal dengan energi negatif, menjadi apa yg secara umum dikenal sebagai dosa dan atau apa yg dikenal sebagai setan.
– Energi yang kita kenal dengan energi positif, menjadi apa yg secara umum dikenal dengan sebutan pahala dan atau malaikat

Kedua energi (dalam contoh diatas: setan dan malaikat) tidak memiliki bentuk fisik, karena memang energi tidak memiliki bentuk fisik. Mengingat bentuk fisik adalah bentuk dengan nilai kasta rendah. Bentuk fisik akan mudah kotor terkena debu, lumpur, air, dan lainnya. Sebagaimana kita yang selalu membawa kotoran dalam perut kita kemanpun kita bergerak.

Dalam kehidupan kita mengenal adanya hukum kekekalan energi, ini sesuai juga dengan analogi, bahwa Tuhan itu kekal, karena Dia adalah Maha Energi.

Pun statement Tuhan yang mengatakan bahwa Iblis akan memiliki umur yang panjang, menjadi suatu yg niscaya, karena iblis terbuat dari fisik yang non fisik, sehingga ia akan bisa berumur panjang hingga akhir zaman. Karena tentu energi negatif yang Tuhan berikan untuk Iblis akan tetap ada sampai akhir dunia.

~ oleh hirawana pada November 21, 2007.