Wudhu

Membasuh telapak tangan ketika berwudhu, sebenarnya bisa jadi bermakna niat, doa juga upaya kita untuk membersihkan tangan kita, menjauhkannya dari perbuatan yang tak diridhai Allah. Seperti juga berkumur, yang bermakna niat doa serta upaya kita untuk membersihkan mulut serta menjauhkannya dari berdusta, memfitnah juga dari perkataan yang tak diridhai Allah, dll. Seterusnya begitu sampai ke kaki.

Berwudhu, secara umum menggunakan media, Air, dimana air merupakan media yang dapat menghantar kanenergi, ia dapat menerima apapun energi yang dikirimkan kepadanya, termasuk didalamnya energi dari niat serta doa pada wudhu (wudhu-wudhu) yang kita lakukan.

Simbolis, wudhu diawali dari tangan hingga kaki, merupakan proteksi diri kita akan gangguan energi negatif yang berasal dari luar badan kita, menutup seluruh tubuh kita atas hingga bawah, depan hingga belakang. Wudhu, dilakukan sebanyak 3x untuk masing2 tempat. Ini juga merupakan symbol, sama halnya dengan: Alif Laam Mim.

Lantas, apa beda antara berwudhu dengan mandi. Yang menjadi pembeda, tak lain adalah niat. Karena dengan adanya niat itulah, energi yang dihantarkan pada sang air menjadi berbeda. Mandi, secara umum diniatkan untuk membersihkan badan, sementara wudhu diniatkan untuk membersihkan diri lahir dan batin karena akan bershalat, melakukan komunikasi dengan Allah.

Sebaiknya, air wudhu tidak dikeringkan dengan dilap, namun dibiarkan kering secara alami, hal ini sebenarnya bertujuan untuk membuat tugas air sebagai penghantar proteksi diri bekerja dengan optimal.

Proteksi air, berlaku untuk hal yang berasal dari luar diri kita, bukan dari dalam diri kita… karena proteksi untuk hal yang berada dalam diri kita sendiri, justru dihasilkan dari Shalat. Kentut, atau hal lain yang keluar dari dalam tubuh, akan melubangi proteksi tersebut, sehingga imunitas kita dari hal yang berada diluar diri kita akan berkurang. Itulah yang menyebabkan kentut membuat wudhu batal.

Demikian hebatnya cara yang Allah berikan kepada kita untuk melindungi diri kita dari kekuatan negatif diluar tubuh yang bisa menimpa kita. Hanya, kita sering begitu terlena untuk tak memelajari bahkan hingga hal2 yang sebenarnya sangat sederhana, pada awalnya. Sehingga, pemaknaan Iqro, hanya menjadi sebatas kata, tak lebih. Ini pula yang membuat sebagian besar kita seakan begitu mudah bergantung pada doktrin dan dogma tanpa upaya mencari jawab atas semua pertanyaan yang sebenarnya sudah disediakan didepan mata kita.

Ini, hanyalah pengingat betapa Allah sayang pada kita, Ia melindungi kita dengan berlapis cara, hingga kalau kita tak terlindungi… itu adalah akibat kesalahan diri kita sendiri.

Semoga dapat membuat kecintaan kita kepada Allah bertambah dan bertambah terus setiap hari, setidaknya bagi diri saya sendiri.

blog.seattlepi.nwsource.com

~ oleh hirawana pada Juni 4, 2008.

Tinggalkan komentar